Aksi Modernisasi IPNU IPPNU di Era Digitalisasi

Zaman sekarang merupakan era digitalisasi yang gencar akan perubahan. Maraknya perubahan juga membuka berbagai pintu ancaman. Namun, pada dasarnya manusia akan selalu menuntut serta meminta agar semua hal bisa dilakukan secara efisien dan praktis. Di situlah modernisasi berperan untuk memanjakan manusia dengan berbagai fitur yang memudahkan. Oleh karena itu, perkembangan di era digitalisasi memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat terutama pelajar.

Berbicara mengenai organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU), digitalisasi telah memberikan banyak pengaruh di dalamnya. Jika motto dari pelajar NU adalah “Belajar, Berjuang, Bertaqwa” maka pada zaman modernisasi rasanya perlu dilengkapi dengan “Belajar, Berjuang, Bertaqwa, dan Berkarya”. Pelajar penuh karya dengan mengikuti segala perkembangan yang terjadi. Segala akses yang ada merupakan kesempatan bagi para pelajar untuk menjelajahi dunia dengan segala ilmunya. Media digital turut memudahkan antar pelajar dari berbagai daerah untuk berkomunikasi.

Aksi Modern yang dilakukan Pelajar Nu di era digitalisasi begitu beragam. Salah satunya seperti mengadakan pelatihan desain grafis. Terlihat sederhana namun ada jutaan manfaat di dalamnya, terkhusus bagi organisasi. Sehebat apapun organisasi itu, tidak akan dikenal oleh dunia luar tanpa adanya publikasi. Disitulah peran penting dunia digital bagi organisasi. Publikasi dan dokumentasi merupakan baju organisasi. Dimana mereka melihat organisasi dari apa yang kita publikasi. “Tak kenal maka tak sayang” maka dari itu perlu kita kenalkan organisasi NU pada dunia luar dengan publikasi yang kita lakukan.

Era digital seperti ini bukan hanya memberikan manfaat saja. Namun, Era digital juga memberikan tantangan-tantangan tersendiri yang perlu dihadapi. Mudahnya dalam mendapatkan akses teknologi juga perlu diwaspadai. Dimana kita sangat dimudahkan dalam mempelajari banyak hal tanpa batasan. Namun, hal itu juga menjadikan maraknya budaya “Mager” Malas gerak bagi para pelajar. Hal ini tidak bisa kita hindari karna kita tidak bisa lepas dari bantuan teknologi yang memanjakan. Teknologi kini bukan sekadar alat, melainkan sudah menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat.

Kini, dunia pendidikan juga diambil alih teknologi. Dimana kita dapat menuntut ilmu dari banyak aplikasi yang sudah tersedia. Kita juga disuguhi fakta bahwa pembelajaran digital jauh

lebih menyenangkan dengan segala fitur yang diberikan seperti dari dukungan animasi, audio, visual, dan lain – lain. Hal itu menyebabkan ketertarikan tersendiri bagi para pelajar. Pada saat Covid-19 seluruh proses pembelajaran hanya mengandalkan media digital. Hingga saat ini pun masih banyak pelajar yang lebih mengandalkan media digital untuk mendapatkan pembelajaran.

Wabah Covid-19 yang memaksa kita mengisolasi diri di dalam rumah dan mengerjakan semua hal hanya melalui media internet. Kita disadarkan bahwa cepat atau lambat semua kegiatan bisa dilakukan hanya menggunakan media. Selain manfaat media bagi pelajar, media juga bermanfaat bagi masyarakat dalam berbagai aspek seperti kesehatan, E-commerce, Transportasi dan masih banyak lainnya.

Selain dalam mempermudah akses di dunia pendidikan. Media ikut membantu dalam penyebaran akses digital yang merata. Semua pelajar dapat memperoleh pembelajaran yang sama meskipun di tempat yang berbeda. Biaya yang dikeluarkan juga dapat berkurang. Karna media digital memberikan aksesnya hanya bermodalkan internet saja. Tidak mengeluarkan banyak biaya sama seperti saat kita membeli buku pelajaran.

Dengan adanya segala manfaat perkembangan digitalisasi. Mari beralih ke beberapa ancaman yang menyertai. Diawali oleh kelumpuhan analisis, dimana kita sulit menganalisis kebenaran dari informasi yang kita dapat. Segala informasi bertebaran dimana-mana membuat kita kesulitan memilah mana kebenaran dan kebohongan dari segala berita yang ada. Tidak jelasnya sumber juga memperngaruhi kesulitan analisis dan banyaknya masyarakat yang suka menelan mentah-mentah berita yang dibaca dan menyebarkannya begitu saja.

Pelajar masi kini seharusnya bukan lagi kaum yang buta akan media. Begitu banyak media yang dapat dijangkau oleh pelajar untuk menambah skillnya. Mempelajari hal baru mengenai media sangat diperlukan, karna di masa depan skill seperti itulah yang sangat diperlukan. Di masa depan semua hal bisa dilakukan hanya dengan menggunakan media internet. Tak luput dalam aspek ekonomi, dimana penggunaan media akan menjadi pusat ekonomi.

Dalam menghadapi dunia modernisasi, seorang pelajar perlu mempersiapkan beberapa hal. Salah satunya seperti aksi Pelajar Nu yang mengadakan pelatihan desain. Dengan adanya pelatihan desain itu juga mengasah Hard skill. Kemampuan seperti ini sudah semestinya dimiliki oleh pelajar untuk menghadapi masa yang akan datang. Kesadaran pelajar akan penting media social diharuskan untuk menjadikan pelajar yang tidak ketinggalan zaman.

Selain memiliki kemampuan dalam Hard skill pelajar juga diharuskan dalam menguasai Soft skill yang baik. Kemampuan ini diperlukan agar seorang pelajar memiliki perilaku dalam memimpin, berkomunikasi, serta mengelola pekerjaannya dengan baik. Salah satu contoh dari Soft skill adalah public speaking. Meski Publik speaking merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa Publik speaking bisa menjadi kunci kesuksesan bagi pelajar.

Dalam dunia bermedia banyak hal yang akan kita dapatkan. Namun, agar kita dapat menjelajah dunia media jauh lebih luas maka diperlukan kemampuan dalam menguasai Bahasa asing. Karna setiap hal baru yang kita kuasai akan mendatangkan kemampuan-kemampuan baru yang kita butuhkan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perkembangan zaman digitalisasi memiliki pengaruh pada pelajar masa kini. Segala bentuk media yang digunakan memiliki manfaat dan ancamannya tersendiri. Penting bagi pelajar untuk memperhatikan dunia digitalisasi dan menggunakan kemampuannya pada tempatnya serta tidak digunakan untuk hal yang tidak semestinya.

Penulis : Kirania Calderas

Editor : Nuhaya