Asah Skill Jurnalistik, Pelajar Kudus Gelar Journalist Youth Camp!

Kudus- dalam rangka memperkuat literasi media serta memberikan wawasan teknis tentang jurnalistik di kalangan anak muda, Yayasan MataAir Foundation bekerjasama dengan PC IPNU IPPNU Kudus akan melaksanakan pelatihan jurnalistik yang bertajuk “Journalist Youth Camp” dengan tema “Menjadi Jurnalis kreatif dan produktif di era digital”. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan selama dua dari dari tanggal 2-3 mei di gedung serbaguna Hadlonah Kudus, Jawa Tengah.

Menurut ketua panita pelaksana kegiatan, Chazan Fauzi, salah satu alasan pentingnya kegiatan ini karena di era digital sekarang ini produksi informasi tidak lagi dimonopoli oleh wartawan tapi siapapun punya kebebasan untuk memproduksi informasi dan menyebarkannya, baik melalui media sosial maupun blog pribadi.

“Sekarang ini keterbukan informasi sungguh luar biasa, apalagi ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, siapapun bisa membuat informasi dan menyebarkannya. Bayangkan, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa hanya melalui handphone bisa mengakses, membuat, bahkan menyebarkan informasi dengan begitu bebasnya” ujarnya.

Namun menurut fauzi masih sedikit sekali anak-anak muda yang punya pemahaman tentang cara-cara memproduksi informasi, baik dari aspek teknis maupun konsep, bahkan tidak sedikit anak-anak muda terjebak memproduksi informasi yang sifatnya hoax. untuk itu,  menurutnya penting sekali untuk memberikan pemahaman tentang cara memproduksi berita, bagaimana menyaring informasi, serta kemampuan teknis lainnya terkait jurnalistik.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Muhammad Khotim, Direktur Program MataAir Foundation. Menurutnya sekarang ini kemajuan teknologi telah membuat semua orang baik remaja maupun dewasa bisa dengan muda mengakses berbagai sumber informasi serta memberi kebebasan mereka untuk membuat informasi sendiri dan menyebarkannya.

“Saat ini siapapun bisa memposting informasi. Coba, siapa sekarang ini yang tidak punya media sosial? Setiap hari orang membuat status tentang kegiatannya. Ini artinya produksi informasi tidak lagi dimonopoli oleh wartawan, tapi siapapun bisa membuat informasi layaknya wartawan” terangnya.

Lebih lanjut Khotim mengkawatirkan jika tidak dibekali dengan literasi media serta kemampuan jurnalistik kebebasan ini justru bisa menjadi boomerang dengan berbagai macam produk informasi yang sifatnya hoax.

“Wawasan tentang literasi media harus terus digalakkan terutama dikalangan anak muda yang saat ini sedang menikmati kebebasan yang luar biasa. Paling tidak anak-anak muda ini dibekali dengan kamampuan jurnalistik baik secara teknis maupun konsep. Dan yang paling penting dibekali dengan etika bermedia”

Kegiatan ini sendiri akan diisi dengan berbagai materi tentang wawasan teknis maupun konsep jurnalistik serta materi tentang pentingnya manajemen media sosial. Diharapkan anak-anak muda punya wawasan yang luas tentang teknis jurnalistik. Selain itu, pelajar dan anak muda bisa mengembangkan kemampuan menulis. (AS/AMF/IP1)