Klaten – Ratusan santri dari perwakilan Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU dan Pondok Pesantren se-Jawa Tengah mengikuti diskusi yang diadakan RMI PWNU Jawa Tengah dan Kominfo RI di Pondok Al Barokah Klaten, (30/03).
Turut serta Staf Kementrian Presiden Republik Indonesia, Gugun Siswadi yang mengajak audiens untuk bijak bermedsos.
“87% atau sekitar 125 juta pengguna internet di Indonesia menggunakan medsos. Maka, hoaks juga semakin berkembang lewat sosial media”,tegasnya.
Gugun juga berpesan kepada generasi milenial untuk tidak sekedar menjadi penonton. Sudah saatnya para generasi muda khususnya santri, tergugah untuk membuat konten-konten positif agar hoaks tidak lagi menjadi perbincangan favorit.
Hal ini akan direalisasikan oleh pihak panitia dengan pembuatan video kreatif yang akan dinilai langsung oleh Kominfo dan konten kreator Andal. Apresiasi juga akan diberikan untuk video terbaik.
Sementara itu, ketua Pimpinan Pusat Robithoh Ma’ahid Islamiyah (RMI) Abdul Ghofur Rozin atau akrab dipanggil Gus Rozin menyatakan bahwa medsos harus diartikan sebagai wasilah, bukan ancaman. Para santri harus cerdas membuat konten-konten dengan logic pesantren yang dibahasakan dengan tampilan yang mudah dimengerti.
“Sumber utama yang paling benar adalah Kyai dan Ulama”,imbuhnya.
Gus Rozin berharap santri mienial dapat menyalurkan dakwah para Kyainya dengan gaya milenial sebagai wujud penangkalan hoaks yang bisa memecah belah keutuhan bangsa. (S/A/F)
Leave a Review