Santri Bergerak! Ponpes Raudlatul Muta’allimin Cetak Sejarah Lahirkan Kader NU

Foto Bersama Peserta Makesta Ponpes Roudlotul Muta'allimin

Pelajar Kudus – Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin Kota, Kudus untuk pertama kalinya menggelar MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota) pada Kamis-Jumat, 19–20 Juni 2025 di Aula II pesantren. Kegiatan ini berhasil menjadi momentum bersejarah lahirnya kader IPNU di lingkungan pesantren Kudus.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pengkaderan, tetapi juga dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Pimpinan Komisariat (PK) IPNU secara resmi. Dengan dilantiknya kepengurusan ini, maka PK IPNU Raudlatul Muta’allimin secara sah berdiri sebagai struktur organisasi pelajar NU tingkat pesantren yang aktif di Kabupaten Kudus. Pelantikan tersebut menjadi simbol dimulainya langkah baru para santri dalam menapaki perjalanan berorganisasi dan mengabdi melalui IPNU.

Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin Kota, Kudus menjadi satu-satunya pesantren di Kabupaten Kudus yang memiliki Pimpinan Komisariat IPNU aktif. Hal ini menunjukkan komitmen para santri dalam berorganisasi sekaligus berkontribusi dalam proses kaderisasi pelajar NU di lingkungan pesantren.

Pelantikan pengurus Pimpinan Komisariat IPNU Ponpes Raudlatul Muta’allimin

Arinal Haq, tokoh muda Nahdliyin yang pernah menjabat sebagai pendiri Pimpinan Komisariat IPNU tingkat SMA di kecamatan Bae, Kudus, menekankan pentingnya peran santri dalam menjaga keberlangsungan perjuangan Nahdlatul Ulama melalui jalur organisasi. Dalam keterangannya, beliau menggaris bawahi bahwa organisasi pelajar seperti IPNU merupakan wadah yang sangat strategis bagi para santri.

“Santri harus ikut NU dan IPNU, karena IPNU adalah badan otonom yang langsung mengkader di ranah pesantren, keikutsertaan dalam IPNU bukan hanya sekadar formalitas atau validasi, tetapi menjadi jalan untuk belajar, berjuang, dan bertakwa,” tegasnya.

Di kesempatan yang berbahagia tersebut, Muchsin Abdul Chamid, Ketua PAC IPNU Kota,  juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan MAKESTA di Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin.

Selain itu, Muchsin juga menegaskan pentingnya membekali diri dengan nilai-nilai ke-NU-an sejak usia muda. Menurutnya, para santri adalah penerus perjuangan para kiai dan ulama, sehingga perlu dibimbing melalui wadah yang tepat, seperti IPNU.

“Di usia muda inilah kita harus dibekali NU, karena kalian semua adalah penerus para yai. Maka dari itu, IPNU sangat penting sebagai wadah kaderisasi yang akan mengantarkan kita ke jenjang yang lebih luas. Apalagi di era sekarang, peran santri sangat dibutuhkan, termasuk di lingkungan pertemanan. Banyak persoalan sosial yang muncul, seperti kasus kekerasan seksual, yang menuntut kita hadir sebagai pelindung dan pembimbing,” lanjutnya.

Ia berharap semoga dengan adanya pelantikan Pimpinan Komisariat serta MAKESTA di pondok pesantren ini dapat menjadi langkah awal untuk menjadi contoh bagi pondok pesantren lainnya agar juga dapat mendirikan pimpinan komisariat.

Reporter: Thalita Ulima