Pelajarkudus – Kudus memang layak dijuluki sebagai Kota Santri. Karena selain memiliki 2 makam walisongo yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Jawa, mayoritas warga Kudus juga terkenal memiliki kepribadian yang santun dan religius.
Karenanya setiap event keagamaan yang diselenggarakan di Kudus selalu mendapat support dan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, termasuk pada kegiatan bertajuk Santri Bersholawat yang digelar malam ini, Rabu (26/10).
Para habaib dan ulama, tokoh masyarakat serta pejabat tampak mendampingi ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kudus di atas panggung kehormatan. Diantaranya : Habib Ali Zaenal Abidin Pekalongan, Habib Muhammad bin Farid Al Mutohhar Semarang, sekda Kabupaten Kudus beserta unsur forkopimda, dan Dasa Susila, ketua PC Ansor Kudus.
H. Asyrofi Masyitho, ketua PCNU Kabupaten Kudus mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu dari serangkaian agenda untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) di Kabupaten Kudus tahun 2022.
“Pada 22 Oktober kemarin kami telah melaksanakan kegiatan Apel Hari Santri Nasional. Mulai hari ini ada Ansor Kudus Hybrid Expo. kegiatan ini akan ditutup dengan Mlampah Bareng Santri Bersarung yang diperkirakan akan diikuti 50.000 santri,” kata H. Asyrofi Masyitho saat sambutan.
Pada momen istimewa ini, Kiai Asyrofi menceritakan kilas balik pentingnya peran santri dalam peristiwa resolusi jihad 22 Oktober 1945. Karenanya Kiai Asyrofi menegaskan bahwa santri layak diakui oleh negara sebagai bagian dari pejuang kemerdekaan.
“Santri iku isonan, dadi bupati iso, dadi gubernur iso, dadi menteri iso, bahkan dadi presiden yo iso. Seng paling utomo santri iku ngrumati masyarakat, marai ngaji masyarakat,” pungkasnya.
Habib Ali Zainal Abidin Assegaf bersama ketua PC GP Ansor Kudus dan para tamu kehormatan lainnya resmi membuka kegiatan Ansor Kudus Hybrid Expo 2022 dengan menabuh kentongan secara bersamaan. Kegiatan tersebut dilaksanakan hari ini, tanggal 26 hingga 30 Oktober mendatang. (*)
*Berita telah diterbitkan di www.ansorkudus.or.id