Banjir Kembali Terjadi di Kaliwungu

Warga Kaliwungu melewati jalan yang kembali banjir pada Jumat (5/2). [Doc.Dzikkri/Pelajarkudus]

Pelajar Kudus — Banjir kembali terjadi di Kaliwungu tepatnya di Desa Setrokalangan, Desa Blimbing Kidul, Desa Gamong, dan Desa Banget pada Jumat (5/2). Sebelumya banjir sudah terjadi pada Ahad (31/1).

Menurut Ranto selaku Sekretaris Desa Banget menuturkan bahwa air masuk ke permukiman warga berawal pada hari Ahad sore (31/1).

“Awal mulai air masuk ke permukiman pada hari Ahad sore pukul 4, kemudian air mulai merata di seluruh wilayah Desa Banget pada hari Jumat karena hujan deras, dan hanya RT 6,7 yang tidak terlalu tergenang banjir karena wilayahnya lebih tinggi,” ujar Ranto kepada Pelajarkudus saat ditemui di Balai Desa Banget.

Balai Desa Banget, Kaliwungu,yang terkena banjir pada Jumat (5/2). [Doc.Dzikkri/Pelajarkudus]
Ranto menjelaskan bahwa banjir terjadi berawal dari luapan air Sungai Lulang, ditambah pelimpahan air Sungai Goleng yang menuju Sungai SWD ke arah Sentrokalangan.

“Biasanya terjadi ketika di Sungai Goleng sudah mencapai ketinggian diatas rata- rata akhirnya pintu air selatan tidak bisa berfungsi dan menumpah ke pemukiman warga (red: Setrokalangan, Goleng, Bnget, dan Blimbing Kidul),” ujar Ranto.

“Ditambah hujan deras membuat ketinggian air banjir mulai mata kaki, 1,5 meter bahkan sampai merendam pintu rumah warga, rata-rata 60-70cm, ” tambah Ranto.

Sementara itu Koordinator Dapur Umum Satriyo mengatakan bahwa banjir di Kecamatan Kaliwungu ini telah disiapkan dapur umum untuk memberi bantuan kepada warga Kaliwungu.

“Kurang lebih 5 ribu jiwa yang terkena banjir di Daerah Kaliwungu. Dapur umum yang berlokasi di Masjid Kedungdowo telah kami siapkan untuk membantu memberikan bantuan makan kepada korban-korban banjir. Banyak bantuan yang kami terima dari berbagai relawan, seperti dalam organisasi sendiri ada relawan NU Peduli, LPBI, MDMC, PMI, BPD, Baznas, dan komunitas-komunitas serta dari perusahaan besar, ” tutur Satriyo saat ditemui di Posko Pusat Kaliwungu.

Ranto juga berharap agar hari Sabtu dan Ahad banjir bisa surut agar bantuan sembako yang ditampung bisa segera di berikan ke warga-warga setempat yang terdampak banjir.

“Semoga hari Sabtu dan Ahad bisa surut agar bantuan segera diberikan ke warga,” pungkas Ranto.

 

Reporter : Alfie, Dzikri, dan Risalia

Editor : Afsana Maulida