Curah Hujan Cukup Tinggi, Satu Dukuh di Desa Karang Rowo Terendam Banjir 

Dukuh krajan desa Karang Rowo terendam banjir sejak awal Februari lalu. Banjir ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang ada di dukuh setempat,” kata Muhammad Sholeh, selaku koordinator lapangan banjir desa karang rowo saat ditemui pada selasa (7/2). Semua warga yang ada di daerah setempat diungsikan di 2 posko. Satu posko ada di balai desa Karang Rowo dan satu posko berada di MTs Assidah.

Dia menambahkan bahwa banjir ini mengakibatkan semua lahan persawahan terendam banjir. Akibatnya warga di dukuh Krajan gagal panen.” Di area persawahan ada 6 lokasi yang terendam banjir yaitu lokasi Krajan 1, Krajan 2, Joyo Mulyo, Jungsemi dan Pulon Tijak,” pungkasnya.

Selain itu, tambah dia, selain persawahan ada data sekitar 2500 jiwa yang terdampak banjir dari 750 rumah, 482 yang mengungsi dengan jumlah 183 KK, selebihnya memilih tetap tinggal di rumah .

“ Sementara data rincinya ada laki-laki 188 jiwa , sedangkan perempuan 276 jiwa , bayi laki- laki 1 jiwa dan perempuan 10 jiwa , balita laki-laki 19 jiwa dan balita perempuan 25 jiwa , kategori anak – anak 38 laki-laki dan 24 perempuan, remaja laki-laki 32 jiwa dan perempuan 42 jiwa , dewasa laki-laki 72 jiwa dan perempuan 157jiwa sedangkan lansia laki-laki 26 jia dan perempuan 18 jiwa,” tambahnya.

Muhammad Sholeh juga menjelaskan terkait bantuan, bahwa warga dukuh Krajan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, mulai dari bantuan pemerintah daerah, organisasi masyarakat (ormas) islam, karang taruna, dermawan dan lain lain.” Terkait bantuan ada yang berupa logistik, uang dan kesehatan. Sementara itu, bantuan kesehatan diberikan oleh dinas sosial, bantuan ini berupa trauma healing, “ ujarnya.

“Trauma healing diperuntukkan bagi anak-anak, bantuan ini diberikan agar kondisi psikologi anak tidak trauma, kesehatan mentalnya sehat,” ungkapnya

Sementara itu, sambung dia, ibu-ibu turut membantu memasak di posko dan ada yang pengungsian saja, sementara itu, bapak-bapak rata-rata tetap memilih menjaga rumahnya masing-masing.

Basmi (48), selaku warga dukuh Krajan desa Karang Rowo Rt:06/Rw:02 yang mengungsi di posko balai desa, dia mengeluhkan tentang adanya banjir ini. Dampak yang dia alami adalah tentang perekonomian yang turun dikarenakan tidak bisa bekerja. Selain itu, dia juga mengalami penyakit kutu air yang ada di kakinya. “ Ekonomi nurun mboten saged kerjo, selain niku nggeh rangen mas (ekonomi turun, tidak bisa bekerja, selain itu mengalami kutu air ), ujarnya dengan menggunakan bahasa jawa.

Selain itu, dia juga memaparkan tentang bantuan, bahwa dia mendapatkan bantuan berupa makanan selama 3 kali dalam sehari. “ Alhamdulillah, selama di pengungsian mendapatkan bantuan makanan selama 3 kali dalam sehari,” tambahnya dalam bahasa Jawa .

Senada dengan Basmi, Rohim, warga dukuh Krajan (35) yang bertempat di posko MTs Assidah, dia membawa semua kelurganya di posko, terdiri dari satu anak dan satu istrinya, Selain itu, ia memaparkan bahwa selama banjir ia mengalami kutu air. “ tidak mengalami sakit badan, tapi saya sering kutu air, paling itu aja mas”, pungkasnya.

Selain itu, Ngadimin, warga dukuh Krajan Rt:05/Rw:02 yang masih memilih untuk tetap tinggal di rumahnya dikarenakan banyaknya barang dagangan yang dia miliki, sehingga memilih untuk tidak mengungsi. “Saya tidak mengungsi karena saya punya barang-barang dagangan yang saya miliki, dan yang tidak bisa saya tinggalkan pastinya, juga seluruh keluarga saya berkumpul di rumah,” Ujarnya.

Sementara itu, Ahmad Alvan Maulana (21), selaku pengurus lembaga penanggulangan bencana dan perubahan iklim Nahdlatul Ulama’ ( LPBI NU), menjelaskan bahwa banjir kali ini ketinggiannya mencapai 1 meter. Kami dari LPBI berusaha sekuat tenaga untuk memberikan data informasi yang akurat tentang kebencanaan. “ Kebetulan saya di LPBI menangani bidang kelola data informasi atau datin, hal ini memberikan tantangan buat kami berupaya memberikan informasi yang akurat terkai bencana ini, “ ucapnya.

“ Untuk bencana banjir semoga cepat surut sehingga warga dukuh Krajan bisa bekerja dan beraktivitas kembali , “ tutupnya.

( Farid / Khusnul)