Lewat Puisi Perpusda Bersama Jendela Puisi Ajak Pemuda Majukan Literasi di Kudus

Pelajarkudus – Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Kudus berkolaborasi dengan Komunitas Jendela Puisi mengadakan Pelatihan Menulis Puisi untuk para pemuda di Kudus. Acara yang digelar di Aula samping Gedung Perpusda ini diikuti oleh 35 peserta dari mahasiswa, siswa SMA dan juga umum, Jumat (1/06/2022).

Bersama pemateri tunggal penulis muda asli Kudus, Mu’ayyadah, acara tersebut dipandu oleh Fitria Sulistiyowati dengan megusung tema “Aku Berpuisi, Aku Abadi”. Ketua Panitia Acara, Tias Indriyani mengatakan acara ini bertujuan untuk mengajak para pemuda di Kudus agar lebih peka dan perhatian terhadap minat dan budaya literasi.

“Dan ini bisa dimulai dari diri kita sendiri, menyadari pentingnya membaca dan menulis sebagai dasar literasi, termasuk mengadakan pelatihan dan kegiatan juga sudah menjadi program kerja kami,” kata Tias, pegiat di Komunitas Jendela Puisi.

Lebih lanjut Tias mengatakan Perpusda ternyata mempunyai program kerja yang sejalan dengan visi Komunitas Jendela Puisi. Oleh karena itu, pihaknya sepakat bersama Perpusda mengadakan pelatihan yang bakal digelar 3-4 kali ini.

“Siapa tahu kegiatan seperti ini juga bisa memantik organisasi atau komunitas lain untuk lebih menggelorakan semangat pemajuan literasi di Kota Kudus,” ungkapnya.

Senada Dengan Tias, Ketua Komunitas Jendela Puisi, Wisnu Bayu Murti mengaku tertarik berkolaborasi dengan Perpusda untuk mengadakan pelatihan kepenulisan ini. Agenda Bernama Di Balik Jendela volume 8. Kerjasama pertama dengan Perpusda ini memang fokus ke penulisan puisi.

“Karena puisi ini sudah cukup kompleks ya mulai dari materinya, kosa kata, hingga cara menuliskannya,” paparnya.

Rencananya, pelatihan ini akan diadakan sebulan sekali baik online maupun offline. Hasil dari pelatihan ini, sambung Wisnu, akan dibuat sebuah antologi puisi dari peserta pelatihan.

Sementara itu, Ninik Mustikawati selaku Koordinator Pembinaan Pengawasan dan Pengembangan Perbusda Kudus, memberitahu bahwa kegiatan ini juga menjadi program Inklusi Sosial dari Perpusda untuk menyelenggarakan pelatihan dan kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat.

“Tidak hanya di bidang menulis, tapi juga di bidang ekonomi, sosial, yang melibatkan masyatarakat,” ujarnya.

Ninik menargetkan, kedepan program tersebut tak hanya menggaet anak muda saja, tetapi semua kalangan masyarakat mulai anak kecil sampai dewasa.

“Contohnya ada kelas tari untuk anak kecil sampai orang tua, teman-teman difabel punya potensi, dari situ kami fasilitasi untuk mengembangkan potensinya,” tambahnya.

Menurutnya dengan inovasi seperti ini dengan kegiatan-kegiatan yang dapat membuat masyarakat tertarik untuk meningkatkan motivasi membaca.

“Karena dasar literasinya kan harus dari membaca, Kalau hanya kita suruh membaca, mereka tidak akan tertarik,” jelas Ninik.

Kedepan, ia berharap kegiatan-kegiatan seperti ini dapat meningkatkan minat baca dan tingkat literasi masyarakat di Kudus dan kegiatan kolaborasi dengan berbagai komunitas dapat terus berjalan secara berkelanjutan.

Tidak jauh berbeda, salah satu peserta bernama Marfuatul Mahiroh mengatakan bahwa kegiatan literasi seperti ini harus terus digaungkan dan tentunya disosialisasikan.

“Agenda seperti ini yang saya cari, pelajar yang suka baik tingkat SMA maupun mahasiswa jadi lebih interaktif berlajar literasi kak. Jadi enggak bingung nyari wadah belajar bersama deh,” pungkas Mahasiswa IAIN Kudus semester 4.

Reporter : Kontributor Jendela Puisi

Editor : Pelajar Kudus