Kudus – Dalam hiruk pikuk pelantikan Pengurus Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Kudus dan Festival Shalawat Pelajar se-eks Karesidenan Pati hadir Nusron Wahid di antara padatnya penonton, Ahad (3/2).
Nusron datang untuk meninjau sekaligus memberi dukungan pada kegiatan pelantikan dan festival shalawat pelajar yang berlangsung di Auditorium Universitas Muria Kudus.
Menurutnya pelantikan ini merupakan awal dari para pengurus untuk mulai bergerak dan merancang rencana-rencana strategis dalam menjawab segala problematika pelajar dalam isu nasional.
“IPNU-IPPNU harus kembali masuk ke SMA dan diizinkan oleh pemerintah, jangan hanya Ma’arif dan Muhamadiyah saja.” Paparnya.
Ia menambahkan bahwa Mendikbud harus merevisi peraturan tentang organisasi keislaman yang boleh masuk di sekolah umum. Karena pada kenyataannya hanya rohis yang diperbolehkan.
Pemerintah harus tegas dalam menghadapi HTI di kampus. Walau secara kelembagaan sudah dilarang oleh pemerintah. Namun selagi rohis saja yang hanya diperbolehkan masuk di sekolah umum, maka sulit untuk mengatasi radikalisasi pelajar yang hingga kini masih terjadi.
“650 SMA di berbagai daerah, termasuk kudus merupakan pemasok radikalisme pelajar yang sudah masuk di 15 kampus terpandang.” Pungkasnya.
Nusron sendiri memberi dukungan penuh dalam penyiapan acara pelantikan pengurus PC IPNU-IPPNU Kudus dan Festival Shalawat Pelajar ini. (AS/AMF)
1 Review