Tasyakuran Harlah, Gus Bab Ajak Warga Nahdlyin Evaluasi Diri

Pelajar Kudus – Menjelang Usia Nahdlatul Ulama yang ke satu abad, Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama’ Kabupaten Kudus menggelar tasyakuran dan istighosah menyambut Harlah yang ke-98 tahun. Acara tersebut di adakan pada Ahad, 28 Februari 2021, di aula SMK NU Ma’arif Kaliwungu Kudus.

Rois Syuriyah PCNU Kudus, KH. Ulil Albab Arwani menyampaikan, ketika kita mensyukuri harlah NU berarti kita sedang mengenang para leluhur. Hadirnya jamiyyah ini, mengajak kita sebagai umat islam untuk berjihad, berdakwah amar ma’ruf nahi munkar.

“Orang bisa di terima oleh masyarakat. Namun, hadirnya jamiyyah NU mengajak kita kepada masyarakat atas nama jamiyyah NU agar lebih diikuti dan dikenal,” ungkapnya.

Gus Bab, sapaan akrabnya memaparkan lebih lanjut, dengan adanya NU kita bisa menyelamatkan umat dari akidah – akidah yang sesat. Di mana saat akhir zaman, umat islam akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali 1 yaitu Ahlussunnah wal jamaah. Lalu, yang di bisa ikut Ahlussunah Waljama’ah adalah Syawah bil A’dhom (golongan besar/benar), jam’iyyah NU termasuk golongan terbesar di Dunia.

“Maka saya ajak semua nya untuk betul – betul ikhlas dalam mengerjakan tugas – tugas kita. karena kebanyakan dari kita tidak tahu kekurangan diri. Dengan adanya Harlah ini momen kita untuk evaluasi diri. Kalau kita mengerti kekurangannya apa, nanti antara satu dengan yang lain bisa saling mengingatkan,” Jelas nya

Acara tasyakuran harlah ini di hadiri 65 tamu undangan, yang terdiri dari anggota Nahdlatul Ulama’ se-Kabupaten Kudus; Muslimat NU, Gerakan Pemuda Ansor, Fatayat NU, serta IPNU-IPPNU.

Diakhir, Katib Syuriyah KH Amin Yasin berpesan, di harlah yang ke–98 tahun ini, kita menjadi orang – orang yang di amanahi untuk menggerakkan jamiyyah Nahdlatul Ulama’. Seperti yang di sampaikan oleh KH Hasyim Asy’ari didalam 40 hadits yang menjadi pokok pemikiran jam’iyyah Nahdlatul Ulama’.

“Dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’ Kudus periode ini memiliki cita – cita dan impian, yaitu terbentuknya NU Center yang di dalamnya ada masjid pesantren dan gedung – gedung pengajian yang memadai”, Tutupnya.

 

Reporter : Alfie dan Rishalia

Editor : Khasan Sumarhadi