Pentingnya Berinvestasi Kesehatan Sedari Dini

 

Belakangan ini kita sering mendengar orang – orang di sekeliling kita banyak menderita penyakit berat seperti reumatik, diabetes, radang usus, dan bahkan kanker.  Di mana sebelumnya kita lazim mendengar penyakit berat tersebut di derita seumuran kakek – nenek kita. Deretan penyakit tersebut di sebabkan oleh beberapa hal permasalahan dasar kesehatan yang acap kali kita abaikan.

Lahirnya kesehatan tak luput dari peran penting dalam menjaga kebersihan, dimana beberapa penelitian menunjukan mayoritas masyarakat Indonesia masih memiliki kesadaran rendah dan minim pemahaman tentang pentingnya kebersihan. Padahal, kebersihan merupakan persoalan yang mutlak adanya, karena kebersihan pondasi atau akar dari kesehatan sebagaimana pepatah mengatakan kebersihan pangkal kesehatan.

Tak bisa dipungkiri, data riset Kementrian Kesehatan diketahui hanya 20 persen dari total masyarakat Indonesia yang peduli terhadap kebersihan. Ini menunjukan, dari 268 juta jiwa di Indonesia, hanya sekitar 53 juta orang yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan. Hai ini menunjukan betapa asingnya keberadaan pola hidup bersih dalam kehidupan sehari – hari.

Ternyata persoalan utama dalam kesehatan tidak hanya faktor kebersihan saja, gaya hidup disini sangat berperan dalam mempengaruhi kesehatan. Banyak orang yang tak menyadari bahwa salah satu penyebab sakit yang dideritanya juga disebabkan oleh gaya hidup buruk atau kebiasaan buruk mereka seperti minum minuman manis berlebihan, telat makan, kurang tidur, stress yang tak terkendalikan dan lain – lain

Ritme hidup urban yang semakin sibuk ditambah paparan polusi yang semakin meningkat juga memiliki pengaruh besar dalam menyebabkan stres pada fisik dan mental seseorang. Kebiasaan buruk tanpa kita sadari juga menyumbang penyebab turun nya imunitas seseorang sehingga mudah terpapar penyakit. Baik, autoimun, degenerative maupun infeksi virus dan bakteri.

Seperti penyakit autoimun sendiri, dilansir dari Better Health merupakan suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Sistem kekebalan tubuh terdiri dari kumpulan sel khusus dan bahan kimia yang melawan agen penyebab infeksi seperti bakteri dan virus.

Perlu dipahami, sistem kekebalan tubuh yang sehat akan melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi. Akan tetapi, jika tak berfungsi sebagaimana mestinya, sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang sel, jaringan dan organ sehat tubuh. Serangan – serangan tersebut akan memepengaruhi dan melemahkan kinerjativitas organ tubuh dan bahkan bisa mengancam keselamatan jiwa.

 

Paradigma Mengesampingkan Kesehatan

Sebagian besar warga perkotaan yang memiliki profesi sebagai karyawan dimana asuransi kesehatan merupakan salah satu benefit yang didapatkan sebagai karyawan. Keadaan ini membuat banyak orang mengesampingkan kesehatanya sebab merasa urusan kesehatanya ditanggung oleh asuransi. Padahal, berbicara menjaga kesehatan tak melulu selalu berhubungan dengan biaya kesehatan yang harus di keluarkan saat ini tetapi juga menyangkut kesehatan jangka panjang dan kualitas generasi penerus yang kita hasilkan.

Kesehatan sendiri didefinisikan dalam anggran dasar WHO tahun 1948 adalah sebagai sebuah kesejahteraan fisik, sosial, dan mental yang lengkap, dan bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit atau kelemahan namun disebutkan secara keseluruhan atau biasa disebut sebagai segitiga kesehatan.

Menurut Piagam Ottawa, kesehatan memiliki prasyarat – prasyarat tertentu yaitu meliputi perdamaian, sumber daya ekonomi yang memadai, makanan dan tempat tinggal, ekosistem yang stabil dan penggunaan sumber daya yang berkelanjutan.

Rendahnya tingkat kesadaran dalam menjaga kesehatan dan paradigma salah yang telah mengakar dalam mengartikan pentingnya kesehatan, menjadi masalah besar dalam membangun kesejahteraan di masa depan. Pentingnya gaya hidup sehat yang seharusnya menjadi kebiasaan dan budaya menjadi barang langka di tengah kehidupan urban yang semakin sibuk dengan pekerjan dan cenderung mengesampingkan kesehatanya.

Sehingga perlu adanya pembiasaan diri dengan menggaris bawahi pentingnya investasi kesehatan sedari dini, karena kesehatan akan menjadi barang mahal dikemudiaan hari dan menjadi barang langka yang sulit di cari. (Mukhammad Khasan Sumarhadi)