Selama IPNU-IPPNU Ada, NKRI Tidak Akan Bubar

Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Tengah tengah mencatatkan sejarah tersendiri yaitu terselenggaranya peringatan Harlah IPNU ke-65 dan IPPNU ke-64 sebagai salah satu ivent terbesar dalam sejarah IPNU-IPPNU Jawa Tengah. Tercatat ribuan kader dari 35 Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU se Jawa Tengah turut hadir memenuhi Gedung Olahraga (GOR) Trisanja, Slawi, Sabtu (16/03).

Suasana bahagia tergambar di raut wajah Ketua Umum PW IPNU Jawa Tengah, Ferial Farkhan Ibnu Akhmad. Ia mengungkapkan rasa bangganya terhadap kader-kader IPNU-IPPNU se Jawa Tengah yang rela menempuh perjalanan jauh dan menyempatkan waktunya untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Ia menyambut kehadiran ribuan kader IPNU-IPPNU yang hadir malam itu dengan hangat.

Dalam pidatonya ia mengungkapkan bahwa tantangan IPNU-IPPNU kedepan akan semakin berat, banyak kelompok yang ingin menghancurkan NU, banyak kelompok yang menyebarkan radikalisme dan merongrong keutuhan NKRI. Maka ia menghimbau kepada seluruh kader IPNU-IPPNU se Jawa Tengah agar menjaga NU, Ideologi Ahlussunah wal Jama’ah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Selama IPNU-IPPNU ada, Ila Yaumil Qiyamah NKRI tidak akan bubar!” Tegasnya.

Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU), Aswandi Jailani yang juga hadir pada kegiatan tersebut menambahkan agar proses kaderisasi IPNU-IPPNU baik kaderisasi formal, informal, dan non formal harus dimaksimalkan. Ia menuturkan kualitas proses kaderisasi di IPNU-IPPNU harus ditingkatkan, terutama proses kaderisasi di sekolah. Alasannya karena setelah organisasi terlarang (HTI) resmi dibubarkan oleh pemerintah Indonesia, sekarang ini muncul kembali organisasi radikal di sekolah-sekolah bernama KARIM. IPNU-IPPNU harus mampu mencegah tumbuhnya bibit-bibit pelajar yang berfaham radikal.

“Proses kaderisasi IPNU-IPPNU menjadi sangat vital, Karena dengan kaderisasi akan tumbuh rasa rasa cinta kepada NKRI. Jangan sampai bibit radikalisasi tumbuh di kalangan pelajar Indonesia. Karena dapat merusak keutuhan NKRI” Pungkasnya. (AS/AMF)

https://pelajarkudus.com/