Masa keemasan peradaban Islam tercapai ketika para tokoh ilmuwan muslim menghasilkan banyak karya monumental dan perangkat eksperimental. Tepatnya pada masa kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Banyak ilmuwan muslim yang memiliki peran penting terhadap sejarah peradaban Islam. Mereka berhasil menulis rumus, mengeksplorasi teori, menemukan penemuan dan alat baru. Salah satu ilmuwan tersebut bernama Al-Kindi. Al-Kindi merupakan salah satu tokoh ilmuwan muslim yang sangat berpengaruh bagi kemajuan peradaban dunia. Beliau hidup pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Al-Kindi salah satu ilmuwan yang sangat genius dalam berbagai bidang keilmuan diantaranya: filsafat, kimia, geometri, astronomi, fisika, kedokteran, musik, psikologi dan sebagainya. Beliau menerbitkan banyak karya ilmiah dan filsafat penting dalam peradaban islam. Al-Kindi sebagai tokoh utama dalam membangkitkan penerjemahan karya-karya monumental ke dalam bahasa arab.
Al Kindi Bapak Filosof Islam
Abu Yusuf Ya’kub bin Ishaq bin Sabbah bin Imran bin Ismail al-Ash’ats bin Qais al-Kindi atau akrab dipanggil Al-Kindi. Beliau lahir pada tahun 185 H/801 M. di Kufah, Irak. Dan beliau wafat di Baghdad pada tahun 260 H/873 M. Beliau berasal dari suku Kindah. Nama populernya di Barat yakni al-Kindus. Kakeknya bernama Al-Ash’ats ibn Qais yang merupakan sahabat Nabi Saw. Ayahnya bernama Ishaq As-Sabbah yang merupakan gubernur Kuffah saat kepemimpinan Al-Mahdi dan Harun Al-Rasyid. Ayahnya wafat saat Al-Kindi masih kecil.
Al-Kindi sejak kecil sudah terkenal akan kecerdasannya. Ia memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Sebab kecerdasan dan pengetahuan yang luas ia ditunjuk sebagai guru pribadi putra Khalifah Al-Mu’tashim sekaligus tabib kerajaan. Al-Kindi dikenal sebagai filosof pertama yang sukses dalam menerjemahkan karya Aristoteles ke dalam bahasa Arab. Pemikiran beliau banyak dipengaruhi oleh pemikiran filosof Yunani, misalnya plato atau Aristoteles. Al-Kindi digelari sebagai “Bapak Filosof Islam” sebab menggagas gerakan penerjemahan teks Yunani dan berusaha melestarikan filsafat agar semakin berkembangan dalam masyarakat muslim.
Al-Kindi hidup ketika masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, tepatnya mulai pemerintahan Khalifah Al-Amin (809-813 M) sampai Khalifah Al-Mutawakkil (847-861M). Al-Kindi menempuh pendidikannya di Kota Basrah, kemudian setelah menyelesaikan pendidikannya, ia melanjutkan menuntut ilmu ke Baghdad, yang ketika itu sebagai jantungnya kota kehidupan inteletual. Disanalah Al-Kindi sangat mendalami berbagai disiplin ilmu sehingga beliau banyak memperoleh ilmu pengetahuan dan menguasai ilmu-ilmu pengetahuan, seperti ilmu matematika, fisika, kimia, kedokteran, filsafat, musik dan masih banyak lagi ilmu yang dikuasainya. Disana beliau juga dipercaya dalam pengembangan Baitul Hikmah yang ketika itu terus menerus melakukan penerjemahan buku-buku dari berbagai macam bahasa. Beliau juga berpartisipasi dalam penerjemahan dan melakukan perbaikan-perbaikan terjemahan sebelumnya, sebab beliau menguasai bahasa arab dan bahasa Yunani.
Al-Lindi ialah penulis yang produktif. Ia memiliki perpustakaan pribadi yang sangat luas. Perpustakaan tersebut bernama Al-Kindiyah. Didalamnya tersimpan berbagai koleksi buku dan manuskrip dari berbagai macam sumber ilmu pengetahuan.
Karya-Karya Al Kindi
Sebagai seorang filsuf dan Ilmuwan, Al-Kindi ahli dalam berbagai macam ilmu diantaranya: matematika, fisika, kimia, kedokteran, dan sebagainya. Beliau banyak menghasilkan karya-karya dan memukan penemuan baru di masa hidupnya. Salah satu hasil penemuannya yang terkenal dalam bidang kimia yaitu minyak wangi. Beliau orang yang pertama memproses minyak wangi secara kimiawi, misalnya pembuatan minyak kasturi, aroma bunga jasmin dan mawar. Beliau juga menguraikan bahan-bahannya, cara penyulingannya dan pencampurannya sekaligus mempaparkan secara ilmiah berbagai proses kimiawi, meliputi penyaringan dan penyulingan. Adapun dalam bidang teknologi, beliau menghasilkan alat perang, kaca dan juga perhiasan. Dalam bidang arsitektur, Al-Kindi mendesain jembatan, terowongan, mesin perang dan bangunan di kota yang ditempatinya.
Adapun penemuannya dalam bidang Matematika yakni beliau percaya terhadap situs argumen ilmuwan Yunani yang menjadikan ilmu matematika sebagai pengantar yang paling tepat bagi ilmu logika dan filsafat. Sebab, matematika dapat melatih akal untuk berpikir secara teratur dan benar. Dalam ilmu matematika Al-Kindi telah menghasilkan karya sebanyak 43 buku.
Dalam bidang farmasi, Al-Kindi berusaha membuktikan bahwa efektivitas obat-obat campuran berkaitan dengan hubungan matematis diantara bahan-bahan obat tersebut. Adapun hasil karya beliau dalam dunia pengobatan diantaranya: Risalah fi’illat Nafts ad-Daman (mengenai homoptisis), Risalah fi Asyfiyat as-Sumum (mengenai penawar racun), Risalah ‘illat al-Judwan wa Asyfitatuhu, (mengenai penyakit lepra), dan Risalah fi ‘Adhat al-Kalb al-Kalib (mengenai rabies).
Selain itu, adapun kitab “Risalah fi al-Mu’amma” mengenai kriptologi (seni memecahkan kode). Didalamnya termuat cara-cara penguraian sandi yang susah terpecahkan. Al-Kindi juga memberitahukan teknik statistika dalam memecahkan sandi-sandi rahasia. Terdapat 4 buku terkait sistem penomoran sekaligus dasar dari aritmatika modern.
Secara garis besar, Al-Kindi telah menghasilkan sekitar kurang lebih 260 karya. Karya-karya tersebut telah diklasifikasikan dalam berbagai bidang ilmu, seperti terdapat sebanyak 32 buku terkait geometri, 12 buku terkait ilmu fisika, 9 buku terkait ilmu fisika, 22 buku terkait ilmu filsafat dan kedokteran dan sebagainya. Akan tetapi banyak karya Al-Kindi yang hilang dan masih tersisa beberapa karya yang berhasil ditemukan. Hal ini karena kehancuran kota Baghdad sebab serangan bangsa Mongol yang ketika itu dipimpin oleh Hulagu Khan.
Referensi
Asti, Badiatul Muchlisin dan Junaidi Abdul Munif. 2009. 105 Tokoh Penemu & Perintis Dunia.
Yogyakarta: Penerbit Narasi.
Fatin, Cahya Sri. 2013. Penemuan Terhebat Ilmuwan Muslim. Jakarta: Nectar.
Kamaluddin. 2021. AL-Kindi: Filsafat Agama dan An-Nafs. Aqlania: Jurnal Filsafat dan
Teologi Islam. 12 (1).
Lindawati, Lia. 2021. Tujuh Ilmuwan Muslim Perintis Laboratorium Modern. Integrated Lab
Journal. 9 (2).
Mafar, Fiqru. 2012. Klasifikasi ilmu-ilmu keislaman abad pertengahan.” UNILIB: Jurnal
Perpustakaan. 3 (1).
Sudewi Sri, dan Sri Mardikani Nugraha. 2018. Sejarah farmasi islam dan hasil karya tokoh-
tokohnya. Aqlam: Journal of Islam and Plurality. 2 (1).
Kontributor :Elsa Amani Luthfiyah (UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)
Editor : Afsana Maulida
Leave a Review