Nama asli dari Ibnu Sina adalah Abu Ali Al Hussain ibn Abdullah ibn Al-Hasan ibn Ibnu Sina atau di dunia barat beliau dikenal dengan nama Avicenna. beliau lahir pada bulan Safar di desa Afsan, pada tahun 370-428 H/ 980-1035 M di desa yang dekat dengan Bukhari, pada masa dinasti Persia di Asia tengah, Beliau lahir pada masa keemasan beradapan Islam sehingga disebut sebagai tokoh islam dunia, Nama ayah beliau Abdullah, ia adalah seorang yang dihormati berasal dari Bakla, sebuah kota penting di masa pemerintahan Dinasti Samaniyah. Nama ibu beliau Setareh yang berasal dari Bukhara.[1]
Beliau dibesarkan di Bukharaja dan belajar filsafat dan ilmu-ilmu agama, sejak kecil Ibnu Sina sering menunjukan daya intelektualitas tinggi serta ingatan yang kuat, di usianya yang masih sangat muda beliau telah menyerap ilmu para gurunya,[2]
Bahkan disaat usia masih 10 tahun beliau sudah banyak mempelajari ilmu agama Islam dan berhasil menghafalkan al-qur’an,[3] Ibnu sina merupakan murid dari Abu Abdullah An- Naqili, beliau belajar banya ilmu mulai dari Al-qur’an, sastra, manithiq, kedokteran, fsika, metafisika, astronomi, dan banyak lainya. Setelah itu beliau agama dan Metafisika plato dan Aristoteles.[4]
Di usia yang masih sangat muda tersebut, beliau semakin bersemangat mempelajari berbagai bidang ilmu, Ketika umur 22 tahun ibnu sina ditinggal meninggal dunia ayahnya. Dinasti samanaiyah kemudiyan hancur pada Bulan Desember tahun 1004, kemudian Ibnu Sina memutuskan meninggalkan tanah kelahirannya dengan berjalan ke Urgench. Di Urgench Ibnu Sina sempat diangkat menjadi penjabat di pemerintahan, namun karena mendapat bayaran tidak seberapa beliau melepas jabatanya, dan beliau Kembali mengembara di berbagai tempat, beliau berjalan melewati Nishapur dan Merv sampai ke perbatasan Khurasan demi mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minatnya.[5]
Ibnu Sina menjadi pelayan penguasa Kakuyid Bernama Muhammad bin Rustam Dushmanziyar, disana beliau diangkat sebagai dokter umum, penasihat sastra dan sains, bahkan sering diikutkan dalam kampanye-kampanye politik , Ibnu Sina pernah diangkat sebagai panglima militer Isfahan dalam perang melawan Hamadan, beliau ditangkap oleh tantara Hamadan dan dipukuli secara sadis sampai tidak mampu berdiri, Pada saat itu penyakitnya kambuh, di tengah- tengah sakitnya parah kemudian beliau melepas jabatan resimen militer dan Kembali ke Hamdan dalam kondisi beliau yang sakit keras, Ibnu Sina sulit mencari tempat tinggal karena dibenci oleh pengusa Hamadan dan temanya-temanya menyarankan agar beliau mengambil sikap moderat agar bisa diterima oleh orang-orang istana[6]
Namun beliau menolak dengan tegas saat sakitnya sudah amat parah, kemudian Ibnu Sina memberikan harta bendanya kepada orang-orang yang tidak mampu. Disaat berusia 58 tahun tepat pada bulan juni pada tahun 1035 Ibnu Sina wafat , kemudian beliau dimakamkan diHamadan, Iran, kontribusi Ibnu Sina bagi Perkembangan Ilmu pengetahuan termasuk psikologi sangat tidak ternilai banyaknya.[7]
Karya-Karya Ibnu Sina
Ibnu Sina merupakan doker di dunia barat dan beliau seorang filsuf, ilmuan dan kehidupannya merupakan perjuangnya yang bisa diteladani masyarakat, beliau hidup pada periodi Ketika dunia muslim sedang mengalami perubahan pesat dan kegelisahan jiwanya tidak memberikan kemerdekaan dan kedamian yang diperlukan oleh kesibukan pekerjaan intelektual besar seperti yang dikerjakannya, Beliau penyusun ensiklobedia terbesar abad pertengahan.
Seorang jenius yang meninggalkan jejak-jejak yang tak ternilai di berbagai cabang ilmu pengetahuan, karya Ibnu Sina meliputi logika, kedokteran ,filsafat ,matematika, astronomi, geometri, etika ,politik, tafsir, kesusastraan, dan music. Karya utama Ibnu Sina di bidang filsafat, asy-sifa dan An-Najat, Beliau menulis risalat tentang geometri, ilmu hisab dan musik, beliau mengemukakan hal baru dalam ilmu hisab dan menyangkal sejumlah teori yang dibuat oleh Eucild, beliau menulis dua buku tentang Zoology dan Botani selama perjalanan ke Nishapur[8]
Karya-karya ibnu sina yang terkenal
- Asy-syifa,An-Najat,
- Al -Isyarat wat-Tanbiat,
- Al-Hikmat al-Masyriqiyyah,
- Al-qanun/Canon of Medicine.
Pemikiran Ibnu Sina
Dalam sejarah pemikiran fisafat abad pertengahan, sosok Ibnu Sina banyak hal diantara para filosof Muslim, ia memperoleh penghargaan yang semakin tinggi hingga masa modern. Ia adalah satu-satunya filosof besar Islam yang telah berhasil membangun sistem filsafat yang lengkap dan terperinci suatu sistem yang telah mendominasi tradisi filsafat Muslim selama beberapa abad, meskipun ada serangan-serangan dari Al-Ghazali, Fakhr al-Din al-Razi dan sebagainya.
Pengaruh ini terwujud, bukan hanya karena ia memiliki sistem, tetapi karena sistem yang ia miliki itu merupakan keaslian, yang menunjukan jenis jiwa yang jenius dalam menemukan metode-metode dan alasan-alasan yang diperlukan untuk merumuskan kembali rasinoal murni dan tradisi intelektual Hellenisme yang ia warisi dalam keagamaan. Karakteristik paling dasar dari pemikiran Ibnu Sina adalah pencapaian definisi metode pemisahan dan pembedaan konsep-konsep secara tegas dan keras. Hal ini memberikan kehalusan yang luar biasa terhadap pemikiran pemikirannya.
Referensi :
Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam,Jakarta PT. Bulan Bintang , 1996
Jamil Ahmad, SertusMuslim Terkemuka,Jakarta; pustaka Firdaus, 2013
Muhammad Gharib Gaudah,147 Ilmuan terkemuka dalam sejarah islam,Jakarta Timur; Pustaka Al-Kautsar ,2007
Nova, yunyun Irawan, Buku Pintar Pemikiran- Pemikiran Tokoh-Tokoh Psikologi, Yogjakarta ; IRCISOD, September 2015
Ruqyah Kuningan, Sejarah dan Beografi Ibnu Sina kedokteran pengobatan islam modern Sejarah ; 02 desember 2021
Siti Mariam , Konsep Jiwa Dalam Perpektif Ibnu Sina, Serang ; November 2017
Yunadi, Mokhamad Amin Tohari, Siti Nadroh, Sejarah Kebudayaan Islam,Indonesia ; kementrian agama, 2015
Kontributor : Eni Muslikhatin Nur Aida (UIN Malik Ibrahim Malang)
Editor : Afsana Maulida
Leave a Review