Dua pekan sudah Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, terendam banjir dengan ketinggian yang bervariatif dari 15 cm – 1 meter. Banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi merata di sekitar Kudus ini di mulai dari akhir Desember. Akibatnya, Ratusan rumah di Jati Wetan terendam banjir yang terbagi 3 dukuh yaitu; Gendok, Barisan dan Tanggulangin.
“Sekitar 670 rumah dari 3 dukuh terendam banjir di kedalaman 15 cm – 1 meter. Hujan yang merata di Kabupaten Kudus ditambah curah hujan tinggi merupakan faktor utama terjadinya banjir di 3 dukuh, Dukuh Gendok, Barisan dan Tanggulangin. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya banjir karena sungai Wulan yang seharusnya menjadi tempat akhir aliran air di Kabupaten Kudus tidak dapat lagi menampung debit air” ungkap Nafri, salah satu warga yang rumahnya terendam banjir.
Nafri juga menyampaikan rumahnya tergenang banjir dari akhir Desember 2020 dan untuk saat ini banjir belum tau kapan surut, karena intensitas curah hujan masih tinggi. Namun dari Pemrintah sudah berusaha dengan cara menyiagakan pemadam kebakaran untuk mengurangi debit air yang ada di tiga dukuh tersebut.
“Rumah saya terendam sejak akhir Desember 2020 mas, saya melihat belum ada tanda – tanda penurunan debit air, alhamdulillah dari pemerintah Kabupaten dan Provinsi sudah berusaha mengurangi debit air yang ada di pemukiman dengan cara mengerahkan pemadam kebakaran untuk menyedot air yang ada, tetapi masih belum cukup dikarenakan aliran air dari Waduk Klambu Grobogan mengalir ke sungai Wulan” ujar Nafri
Nafri juga menambahkan, Bantuan juga sudah diberikan lewat dapur umum yang ada di Balai Desa Jati Wetan kepada warga yang terdampak, bantuan dari pemerintah, instansi, perorangan dan donatur yang senantiasa membantu korban terdampak banjir. (vava/khasan)
Leave a Review