Menuju Indonesia Emas, Pelajar Hanya Belajar di Sekolah?

Indonesia merupakan negara yang merdeka pada 17 Agustus 1945 setelah dijajah selama 3,5 abad lebih. Pada tahun 2045 mendatang, Indonesia mengalami usia keemasan alias berusia 1 abad atau 100 tahun. Genap diusia 100, Indonesia memiliki target menjadi negara maju dan dapat bersanding dengan negara adidaya sekitar. Kaya akan sumber daya alam dan budaya, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai status sebagai negara maju yang disebut “Indonesia Emas”. Demi mencapai cita – cita ini, perlu adanya kekuatan dan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya pelajar. Sebagai generasi penerus bangsa, pelajar memiliki kedudukan vital dalam pembangunan negara. Lantas dengan cara apa pelajar membangun bangsa? Apakah hanya dengan belajar di sekolah?
Pendidikan yang berkualitas memang menjadi pondasi utama dalam menghasilkan generasi muda yang kompeten. Pelajar harus mendapatkan akses penuh terhadap pendidikan yang memadai dan relevan dengan kebutuhan masa depan.

Kebutuhan pelajar semestinya memanglah belajar, terutama berhak untuk mendapatkan pelajaran di sekolah. Namun, tugas pelajar bukan hanya belajar di sekolah. Pelajar juga harus mampu unggul sesuai perkembangan zaman dalam segala hal di era globalisasi ini terutama dalam dalam menyongsong kemajuan bangsa Indonesia, diantaranya:

1. Berpikir kreatif

Di era globalisasi ini, pelajar harus mampu menciptakan inovasi dan berkreasi dalam segala hal. Pelajar harus mampu out of the box agar menemukan solusi dari segala permasalahan di masa yang akan datang, terutama permasalahan yang terjadi dan bergesekan langsung terhadap pelajar. Seperti maraknya bullying, kekerasan seksual pada pelajar, dan lain sebagainya.

2. Berattitude baik

Etika atau moral adalah suatu hal penting bagi individu. Dalam membangun bangsa yang maju, pelajar harus memiliki etika yang baik dan jujur. Pelajar saat ini merupakan pemimpin dimasa depan, dan bangsa yang maju membutuhkan pemimpin yang jujur dan memiliki etika yang baik. Kemerosotan moral para pelajar merupakan awal dari banyaknya permasalahan yang dialami pelajar saat ini. Oleh karenanya menjadi pelajar yang beretittude adalah salah satu kunci utama dan langkah awal untuk memajukan bangsa.

3. Peduli dengan lingkungan sekitar

Pelajar diharapkan mampu andil dalam kegiatan sosial, organisasi, serta pengabdian kemasyarakatan. Melalui hal tersebut, akan terbentuk jiwa kemanusiaan dan peduli terhadap sesama. Jangan sampai pelajar hanya berpangku tangan atas apa yang terjadi disekitarnya.

4. Melek digital

Salah satu ciri era globalisasi adalah teknologi yang semakin canggih dan informasi yang mudah tersebar. Ini yang membedakan pelajar zaman dahulu dan pelajar zaman sekarang. Teknologi adalah salah satu perbedaan yang dialami pelajar saat ini dalam berkembang. Oleh sebab itu, pelajar perlu didorong untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak, menjadi pengguna yang cerdas dan tidak menyalahgunakan kecanggihan teknologi ini.

5. Melestarikan budaya lokal

Disamping mempelajari budaya dari negara sekitar, pelajar juga harus mencintai dan melestarikan budaya lokal. Batik, reog, ngaben, dan lain sebagainya merupakan budaya asli Indonesia yang harus dijaga dengan sebaik mungkin agar tidak diakui negara tetangga. Pelajar juga harus mampu berkontibusi dan mempromosikan budaya lokal Indonesia agar dikenal oleh kancah internasional. Ini juga berkaitan dengan kemajuan teknologi yang menarik pelajar lebih mencintai budaya luar dibanding dengan budaya sendiri. Harusnya kemajuan teknologi ini dapat mendorong pelajar saat ini agar bisa lebih terbuka dalam memperlihatkan budaya Indonesia di kancah luar negeri, terutama tbudaya yang terancam punah dan bahkan belum dikenal masyarakat.

Keterampilan – keterampilan di atas tentunya dapat dilakukan dengan dorongan terhadap diri sendiri. Bisa juga dilakukan dengan mengikuti berbagai organisasi ataupun komunitas baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah dalam rangka mengembangkan potensi pelajar dan juga melebarkan relasi sehingga gerakan – gerakan yang dilakukan pelajar tidak terfokus pada diri sendiri namun juga dapat direalisasikan bersama dengan massa yang lebih banyak.

Indonesia emas adalah cita – cita bangsa yang harus diraih bersama. Tugas utama seorang pelajar memang belajar di sekolah, namun berpikir kreatif, berattitude baik, peduli dengan lingkungan sekitar, dan melek digital serta melestarikan budaya lokal juga diperlukan agar pelajar dapat membawa Indonesia menuju masa gemilang yang diidamkan.

Penulis : Izmi Nur Annisa
Editor : Nuhaya