Opening Ceremony Konferensi Wilayah IPNU XVI IPPNU XV Jawa Tengah di Pondok Pesantren Al-Fadlu Wal Fadhilah 2 Desa Sidorejo Kecamatan Brangsong Kabupaten semakin terasa lengkap setelah hadirnya Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Drs A. Halim Iskandar M.Pd di tengah ratusan pelajar NU Jawa Tengah. Malam itu beliau merasa bersyukur dapat hadir di Konferwil IPNU-IPPNU Jawa tengah, apalagi ketika melihat semangat pelajar NU yang mengikuti kegiatan malam itu beliau merasa lebih muda.
Pada kesempatan berbahagia itu, beliau mengingatkan kepada para hadirin bahwa apapun dan bagaimanapun IPNU, IPPNU, Ansor , Fatayat, Muslimat bahkan Nahdlotul Ulama tidak boleh keluar dari thoriqoh pesantren sebagaimana kita maklumi NU adalah pesantren besar dan pesantren adalah NU kecil.
“Ini adalah catatan penting jadi apapun sampean dimanapun sampean tidak boleh kemudian kaki nya tidak berpijak pada pesantren. Implikasi dari kata ini sangat luas.” Tambahnya.
Tidak hanya itu beliau juga memberikan dua catatan besar untuk NU. Pertama, hari ini kita tidak boleh galau tentang sosok imam. Siapapun mereka di luar, ngomong apapun mereka, kita tetap punya satu imam. Imam kita adalah para Kyai, Ulama Pesantren. Maka dari itu untuk generasi muda jangan sok mudah terpengaruh terhadap pikiran-pikiran yang sok wah dan seakan-akan hebat, padahal mereka sama sekali tidak memahami dan mendalami agama.
Catatan yang kedua, mereka sama sekali tidak memiliki sanad keilmuan yang jelas kepada Nabi Muhammad Shallahualaihiwasallam. Sementara para ulama para kyai kita para pengasuh pondok pesantren NU memiliki kedalaman ilmu yang luar biasa dan memiliki sanad keilmuan yang langsung kepada Nabi Muhammad Shallahu alaih wa sallam. Kita jangan sampai terpengaruh dengan penampilan.
“Ngelutuk dan santun itulah Kyai kita, tidak berpenampilan yang gagah dan omongan yang sok gagah. Tidak ada. Kita tidak memiliki kyai yang seperti itu, ulama kita mesti santun karena dalil nya jelas ”Kun pariyan wala takun parkison, jadilah padi jangan jadi pari semakin berisi semakin merunduk” tuturnya sambil berkelakar.
Inilah catatan penting yang diberikan Mentri desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi kepada kader-kader muda NU, jangan hanya karena dengan penampilan kita jadi terpengaruh. karena Kyai kita jauh lebih hebat jauh lebih Ngalim, jauh lebih Zuhud, jauh lebih memahami permasalahan-permasalahan keagamaan. (Khasan)
Leave a Review