Kader NU Harus Cetuskan Ide Kreatif Melalui Cara Ilmiah

Pelajar Kudus – “IPNU – IPPNU menjadi tolak ukur dalam menjalankan kegiatan pengkaderan yang di siapkan untuk rijalul ghad. Sebab, harapan NU kedepan ada di tangan kader IPNU – IPPNU” Pesan KH. Miftahuddin (ketua MWC Jekulo) pada Kamis, 28 Januari 2021.

Masa Pandemi Covid-19 nampaknya tak menyurutkan semangat Pimpinan Anak Cabang IPNU – IPPNU Jekulo dalam menyelenggarakan Latihan Kader Muda (LAKMUD). Dengan mengusung tema “Restrukturisasi Kompetensi Pelajar Bumi Wangi untuk Membentuk Kader Berkarakter, Kreatif, dan Literatif”. Deny Asy’ari (Ketua Panitia) menjelaskan LAKMUD merupakan jenjang kaderisasi formal dari kalangan pelajar NU di tingkat kecamatan.

“Acara latihan kader muda pada momen pandemi ini dilaksanakan tidak seperti biasanya, dimana peserta tidak diperbolehkan menginap, ini merupakan bagian dari protokol kesehatan yang diterapkan.” Terang Deny.

Dalam (LAKMUD) Panitia juga menyiapkan beberapa materi, salah satunya yaitu materi Scientific Problem Solving (SPS) yang dibawakan oleh KH. M. Alamul Yaqin, M.H. sebagai Kepala MTs NU Nurul Ulum. Beliau mengajarkan kepada Peserta untuk berpikir runut dalam menyelesaikan suatu masalah dan menyikapinya secara Ilmiah.

“Selain itu, ada skala prioritas. Kita juga harus mengingat masalah besar yang akan kita selesaikan. Baru setelah itu kita siapkan sumber daya yang dimiliki dan merencanakan langkah serta program yang akan dilaksanakan. Lalu setelah itu, kita dapat melaksanakan penyelesaian masalahnya,” ujar Abah Alam sapaan akrab beliau

Beliau berpesan agar peserta dapat menjadi agen penyelesaian masalah pelajar di Kecamatan Jekulo dengan mencetuskan ide-ide kreatif melalui cara Ilmiah. Sehingga tercipta kader yang berkarakter, kreatif, dan juga literatif.

Acara yang dilaksanakan di MTs NU Nurul Ulum ini, berlangsung selama empat hari, dari mulai tanggal 28 – 31 Januari 2021. Dan di hadiri 40 peserta dari berbagai ranting di kecamatan Jekulo. Kegiatan ini tentunya tak luput dari protokol kesehatan yang ketat, dengan melakukan penyemprotan desinfektan, memakai masker dan physical distancing.

Selain itu peserta juga juga mendapatkan ijazah Ratib al-Haddad dan Wird al-Lathif dari Al-Habib Hasan bin Ali Al-Bunumay.

“Ini merupakan agenda tambahan dari kami untuk membekali kader IPNU IPPNU Jekulo. Selain kita paham tentang organisasi, kita juga harus paham tentang ilmu agama. Tidak hanya dhohir saja tapi juga batin sangat perlu untuk memiliki isi yaitu berupa amalan ahlussunnah wal jama’ah” Jelas Zamris Anwar (Ketua SC Lakmud.)

Sebelum ijazah diberikan, terlebih dahulu Habib Hasan bin Ali Al-Bunumay memimpin pembacaan Ratib al-Haddad dan Wird al-Lathif diikuti oleh seluruh peserta, panitia dan segenap instruktur dengan penuh khidmat dan ditutup dengan doa oleh Habib Hasan bin Ali Al-Bunumay.

“Ijazah ini lebih menyentuh hati ketimbang materi manapun yang telah disampaikan di forum Lakmud. Karena perbedaan latar belakang dan tentunya zaman yang semakin tak karuan ternyata kita dapat disatukan dalam satu amalan. Ternyata yang bisa membuat suara kita menjadi satu padu adalah amalan-amalan tersebut” ujar Wafa salah satu peserta Lakmud.

Siti Liana Selaku Ketua PAC IPPNU Jekulo menjelaskan Lakmud tahun ini berbeda dengan Lakmud 2 tahun yang lalu. Pada tahun 2018 Lakmud diadakan dalam kondisi normal tidak sedang pandemi. Sedangkan tahun ini Indonesia bahkan Dunia sedang di terpa wabah Covid-19 yang mengharuskan ada pembatasan dalam kegiatan sosial, tak terkecuali organisasi masyarakat.

Tak hanya Materi dan Pemberian Ijazah saja, Lakmud kali ini juga menyisipkan amaliyah – amaliyah Ahlussunnah wal al-jama’ah seperti tahlil dan istighosah. Diselipkannya tahlil dan istighosah dalam acara Lakmud tahun ini bukan tanpa sebab.

“Karena Tahlil dan Istighosah adalah salah satu amaliyah Aswaja. Tahlil harus diamalkan dalam kegiatan apapun di Nahdlatul Ulama. Karena tahlil merupakan wasilah kepada Kanjeng Nabi Muhammad, Syaikh Abdul Qodir Al-Jielani, Muassis NU, muassis IPNU – IPPNU agar organisasi kita selalu mendapatkan barokah dari pendiri.” Papar M. Ahsin Qomaruddin (ketua PAC IPNU Jekulo).

“Sedangkan istighosah untuk keperluan berdoa dengan cara demo (rame – rame) kepada Allah. Agar hajat kita semua cepat diqabulkan. Dari sekian banyaknya orang yang ikut berdoa pasti ada salah satunya yang diqabulkan oleh Allah,” tutupnya.

Felik Afifudin selaku ketua PC IPNU Kudus diakhir acara berpesan kepada seluruh kader IPNU – IPPNU Kudus, terkhusus kader Jekulo. Di masa pandemi seperti ini banyak kegiatan-kegiatan yang dibatasi, utamanya yang melibatkan orang banyak, ini menjadi tantangan besar kita dalam mengoptimalkan kegiatan dan acara di tengah pandemi.

“Harapannya Latihan Kader Muda yang di selenggarakan di tengah pandemi ini berjalan dengan lancar dan dapat mencetak kader yang berkarakter, kreatif, literatif serta dapat meneruskan perjuangan para ulama yang terdahulu.” Pungkas Deny

 

Reporter : Anam dan Wanda
Editor : Mukhammad Khasan