Arif Musta’in: Demi NKRI, Kader IPNU-IPPNU harus “Melek” Politik Kebangsaan

Kudus – Ahad Sore, (10/03/2019) ribuan kader IPNU-IPPNU Se-Kecamatan Kaliwungu Kudus berkumpul di gedung Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Kaliwungu untuk mengikuti kegiatan Ngaji Kebangsaan.

Alumni dan pembina PAC IPNU-IPPNU kecamatan Kaliwungu, juga hadir dalam kegiatan yang bertema “Peran Pelajar dalam Meneguhkan NKRI” ini, seperti Arif Musta’in, M.Pd, Abdul Rozaq Al-Qudsi, S.Pd.I, Hj. Noor Churriyah, Yun Hafidhoh, Muhammad Romli, dan Imam Sugiman. Mereka hadir sebagai pemantik diskusi sekaligus memotivasi ribuan kader IPNU-IPPNU agar selalu berperan aktif dalam menjaga NKRI.

Yun Hafidhoh, alumni yang juga mantan ketua PAC IPPNU Kaliwungu mengatakan bahwa dalam sejarahnya NU menjadi satu-satunya ulama yang ikut memperjuangkan NKRI. Maka Wajib bagi kita sebagai warga dan kader NU untuk menanamkan doktrin NKRI Harga Mati.

Senada dengan hal itu, Arif Musta’in, salah satu pembina PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Kaliwungu mengajak kader IPNU-IPPNU untuk “melek” terhadap politik kebangsaan, politik yang memikirkan rakyat dan masa depan Indonesia. Menurutnya berpolitik kebangsaan itu wajib dan harus dilaksanakan untuk menjaga keutuhan negara.

Ia juga menuturkan saat ini ada beberapa sektor penting yang menentukan masa depan Indonesia. Antara lain TNI, Energi (Pertamina, PLN, dll), Polisi, Kesehatan, Pendidikan, Agama, Ekonomi, Teknologi. Maka kader NU harus dapat mengisi dan memegang kendali berbagai sektor penting tersebut.

“Sebagai pelajar marilah buka wawasan, jangan hanya wawasan keagamaan yang kita dalami, wawasan dan keilmuan di sektor ekonomi, kesehatan, dan teknologi juga penting untuk kita kuasai. Dan ketika sudah mendapatkan ilmu dan wawasan, berkhidmahlah di NU!” Tegasnya.

Ia juga berpesan kepada kader IPNU-IPPNU untuk menyatukan langkah dan gerakan sebagai pelajar NU. “NU akan berjaya jika seluruh kader NU bersatu” Pungkasnya.

M. Abdul Syukur, Ketua PAC IPNU Kecamatan Kaliwungu berharap supaya kader IPNU-IPPNU lebih progresif lagi, mengerti dan sadar akan pentingnya nilai perjuangan, terbentuknya asas kekeluargaan antara kader, semakin kompak dan solid dan menjadi kader yang militan dalam berjuang.

Ia juga mengajak ribuan kader IPNU-IPPNU untuk berikrar “Kami sebagai Pelajar NU, kader NU, kami tidak akan menolak apapun yang diminta oleh guru kami, pembina kami, dan Kyai-kyai NU” Pungkasnya. (AS/AMF)