Bentengi Ideologi untuk Menjaga Tradisi

Pelajar Kudus – Sebagai lanjutan kegiatan follow up pertama, kini PR. IPNU – IPPNU Undaan Lor melanjutkan agenda kedua, yaitu follow up kedua dengan mengangkat tema Ngaji Ideologi yang diadakan selama tiga hari dengan tanggal dan tempat yang berbeda.Dengan di hadiri puluhan alumni makesta dan seluruh anggota PR. IPNU – IPPNU Undaan Lor. Untuk follow up kedua part pertama dilaksanakan di Masjid Jami’ Baitussalam Undaan Lor Gg 3, untuk part kedua dilaksanakan di Musholla Sabbilul Muttaqin Undaan Lor Gg 9, dan untuk part terakhir dilaksanakan di Masjid Jami’ Baitul Muslimin Undaan Lor Gg 24.

Erfina Sari selaku ketua rating IPPNU Undaan Lor mengatakan jika tujuan diadakannya Ngaji Ideologi ini untuk membentengi Ideologi IPNU IPPNU.

“Tujuannya untuk membentengi sekaligus memperkuat ideologi IPNU IPPNU, yaitu Ahlusunnah Wal Jama’ah Annahdliyah. Tidak hanya sekedar mengikuti organisasi saja (sing penting melu) tetapi juga perlu untuk penanaman ideologi Aswaja yang kuat,” tutur Sari.

Ustadz Nor Arif selaku pengisi mauidhoh hasanah follow up kedua part pertama mengatakan dalam materinya, tentang cobaan-cobaan pengajian.

“Di majelis taklim seperti sekarang ini, cobaan-cobaan itu mesti ada, salah satunya, ngantuk dan ngobrol sama temen,” ujar Ustadz Nor Arief dalam mauidhoh hasanah pada tanggal 16 Januari 2022.

Ustadz M.Badruzzaman selaku pengisi mauidhoh hasanah follow up kedua part kedua menjelaskan dalam materinya tentang prinsip-prinsip Aswaja dan satu golongan yang masuk surga.

“Prinsip Aswaja itu ada tiga, pertama Tawassuth (pertengahan), kedua Tawazun (seimbang), ketiga Tasamuh (toleransi). Sedangkan golongan umat Islam dalam hadis Rasulullah SAW di sebut akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 golongan di neraka sedangkan ada satu golongan yang masuk surga yaitu Ahlussunnah Wal Jama’ah,” tutur Ustadz M.Badruzzaman dalam kesempatan mauidhoh hasanah pada tanggal 23 Januari 2022.

Ustadz Mudhofar selaku pengisi mauidhoh hasanah follow up kedua part ketiga menjelaskan dalam materinya tentang pelajaran yang bisa di ambil dari bapak Imam Syafi’i ketika mendapat delima.

“Pelajaran yang dapat kita teladani dari peristiwa ini adalah sikap wira’i, wira’i adalah orang yang selalu menjaga anggota tubuhnya dari hal yang tidak diperbolehkan atau diharamkan,” ujar Ustadz Mudhofar dalam kesempatan mauidhoh hasanah pada tanggal 30 Januari 2022.

Setelah melaksanakan follow up kedua PR. IPNU – IPPNU Undaan Lor akan kembali mengadakan follow up ketiga sebagai lanjutan kegiatan alumni makesta.

Penulis : Muhammad Syaroful Ilmi dan Mutiara Dewi (Undaan Lor)
Editor :